Selasa, 23 Agustus 2016

Laporan Prakerin Sistem Pendingin Mobil

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan praktik yang dilakukan didunia usaha/industri, merupakan suatu kegiatan yang wajib diikuti oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kegiatan ini sebagai wacana untuk lebih memantapkan hasil belajar, sekaligus memberikan kesempatan pada siswa untuk mendalami dan menghayati kemampuan hasil belajar pada situasi dan kondisi dunia kerja yang sesungguhnya.
Disamping itu laporan ini dibuat untuk menjelaskan tentang system pendingin. Dan system pendingin dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Si pengarang membatasi masalah hanya membahas pergantian air radiator atau air coolend.

B.       Tujuan Prakerin
Prakerin bertujuan untuk mempersiapkan tenaga ahli yang siap kerja dan terampil apabila sudah terjun ke dunia usaha atau bisnis.
Adapun tujuan prakerin adalah sebagai berikut :
1.         Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha
2.         Meningkatkan dan memantapkan keterampilan yang mana akan membentuk siswa/siswi sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja atau usaha yang sesuai dengan program yang dipilih.
3.         Menumbuh kembangkan dan memanfaatkan sikap proporsinya yang sesuai dengan bidangnya.
4.         Memperluas wawasan dan pandangan siswa terhadap berbagai jenis pekerjaan pada tempat dimana siswa melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin).


C.      Tujuan Penyusunan Laporan
Tujuan penyusunan laporan antara lain :
1.         Mendorong siswa agar mampu mengembangkan atau mengemukakan pikiran atau pendapatya serta menuangkan dalam bentuk tulisan yang sistematis.
2.         Sebagai bahan bukti bahwa penulis bertanggung jawab atas tugas yang diberikan sekolah dan perusahaan kepada penulis.
3.         Sebagai salah satu bukti bahwa penulis telah melakukan Praktik Kerja Industri dengan baik.























BAB II
PEMBAHASAN

A.      Teori
Mobil dan motor termasuk golongan motor bakar, yang mana pasti menghasilkan panas dari proses pembakarannya. Disamping menghasilkan panas, komponen yang bergerak umumnya juga akan menimbulkan panas. Nah, bila panas ini berlebihan maka akan sangat merugikan, bisa menyebabkan kerusakan yang serius. Kita tahu bahwa sebagian besar mesin mobil terbuat dari bahan dasar besi/alumunium, dan dengan bahan dasar ini membuatnya dapat memuai. Pemuaian ini juga tidak baik, misal saja dapat membuat kepala silinder karena melengkung yang disebabkan oleh pemuaian yang diakibatkan oleh panas berlebihan. Jadi mesin pada mobil dan motor sangat perlu untuk didinginkan. 
Pada motor bakar tidak semua hasil pembakaran dirubah menjadi tenaga yang berguna dalam menggerakkan mobil. Hanya sebagian saja yang digunakan, prosentasenya sekitar 23 - 28 persen saja yang dirubah menjadi tenaga untuk menggerakkan mobil.
Hampir semua benda di dunia ini apabila terkena panas akan terjadi pemuaian, dan sebagiannya lagi akan hancur atau meleleh. Pada umumnya komponen mesin mobil bahan dasarnya kebanyakan dari bahan alumunium/besi yang memiliki tingkat pemuaian yang tinggi, bila panasnya berlebihan pemuainnya pun juga berlebihan yang dapat membuat gesekan yang berlebihan dan kerusakan yang lebih cepat. Selain itu juga, banyak kasus telah  terjadi yaitu kepala silinder melengkung karena mesin mengalami over heating, yang salah satunya bisa disebaban oleh sistem pendingin yang tidak bekerja dengan baik.
Ingat bahwa terlalu dingin atau terlalu panas itu tidak baik, yang baik adalah pada temperatur kerja yaitu sekitar 80 - 93 derajat celcius. 



B.       Jenis-jenis Sistem Pendingin
1.         Pendinginan Udara (Pendinginan Langsung)
Pendinginan udara digunakan jika panas dari mesin yang bekerja /berputar dilewatkan pada sirip, rusuk, atau fins ke udara luar. Dasar penggunaan sistem pendinginan ini tergantung pada hal–hal berikut :
a)        Perbedaan temperatur antara panas mesin dengan udara sekitar
b)        Luas permukaan dimana panas dikeluarkan/ disemburkan.
c)        Tingkat aliran udara pada permukaan yang dikenai.
2.      Pendinginan Air (Pendinginan Tidak Langsung)
Dalam sistem pendinginan mesin dengan air, panas dilewatkan/ ditransfer ke air di sekitar ruang bakar dan silinder.
Air yang panas kemudian beredar menuju radiator. Air diteruskan melalui pipa radiator, panasnya ditransfer ke sirip radiator dimana panas tersebut disemburkanke udara. Air kemudian kembali ke mesin.
Beberapa faktor yang menentukan tingkat pendinginan adalah sebagai berikut :
a)      Perbedaan antara temperatur dan udara.
b)      Perbandingan aliran air.
c)      Luas permukaan kisi-kisi radiator.
d)      Perbandingan aliran udara.

C.      Fungsi sistem pendingin
Sistem pendingin (cooling system) pada mobil berfungsi untuk mendinginkan mesin, mencegah panas yang berlebihan (over heating), dan juga menjaga agar mesin pada temperatur kerja.
Umumnya sistem pendinginan pada mobil menggunakan sistem pendingin air, yang mana air merupakan komponen yang akan menyerap panas dari mesin kemudian air tersebut akan didinginkan di radiator. Selain menggunakan air, peninginan mesin juga dibantu dengan kipas yang menghembuskan udara ke arah mesin dan hembusan angin ketika mobil berjalan.

D.      Cara Kerja Sistem Pendingin Mobil
Pada saat mesin dingin:
Tekanan pada sistem pendingin dipompa oleh pompa air dan bersirkulasi dari water pump ke water jacket ke by pass hose kembali lagi ke water pump, karena pada saat ini mesin masih dingin dan air pun masih dingin menyebapkan katup thermostat masih tertutup, Pada saat mesin masih dingin, air tidak bersirkulasi melalui radiator, hal ini bertujuan agar air pendingin dan mesin cepat mencapai suhu kerja maximal, mengingat bahwa performa mesin juga akan maximal ketika mesin itu pada suhu kerjanya, bukan terlalu dingin dan juga terlalu panas. Untuk sirkulasi airnya dapat anda lihat pada gambar dibawah ini
Description: Sirkulasi air pada saat Mesin masih Dingin
2.1 Gambar Sirkulasi air pada saat mesin Dingin

Pada saat mesin panas (Mencapai suhu Kerja)
Setelah mesin menjadi panas, kira-kira pada temperatur 85°C thermostat mulai terbuka dan katup bypass tertutup dalam bypass sirkuit, sehingga aliran air pendingin mengalir dari radiator ke lower hose, ke water pump, ke water jacket, ke upper hose dan kembali ke radiator untuk didinginkan dengan kipas dan udara yang dihasilkan dari gerakan maju kendaraan itu sendiri. Aliran air pada sistem pendingin dengan kondisi mesin dalam keadaan panas dapat dilihat pada gambar 17 berikut.
Description: Aliran air pada kondisi mesin panas
2.2 Gambar Sirkulasi air pada saat mesin panas

E.       Komponen-komponen sistem pendingin
Pada sistem pendingin mobil terdiri dari berbagai macam komponen yaitu :
Description: Sistem Pendingin (Cooling System) Pada Mobil
2.3 Gambar Sistem Pendingin (Cooling System) Pada Mobil
1.         Radiator : Fungsi radiator pada sistem pendingin adalah untuk mendinginkan cairan pendingin setelah menyerap panas dari mesin dengan cara membuangnya melalui sirip-sirip pendingin. Radiator sebagian besarnya terdiri dari upper tank, inti radiator dan lower tank.
2.         Kipas radiator : Fungsi dari kipas radiator adalah untuk menghembuskan udara ke arah mesin, sehingga terjadi pendinginan. Banyak yang menganggap bahwa, kipas radiator ini menghembusnya ke arah radiator, tetapi yang sebenarnya adalah menghembuskan ke arah mesin dan menghisap udara dari radiator. Apa yang terjadi bila kipas menghembuskan ke arah radiator? Kita tahu bahwa udara akan berhembus ke arah radiator dari depan ketika mobil berjalan, kalau ditambah hembusan angin dari belakang (kipas) tentu angin akan bertubrukan..
3.         Tutup radiator : Fungsi dari tutup radiator atau radiator cup adalah untuk menaikkan titik didih air dan menjaganya agar tidak mendidih pada suhu 100 derajat celcius. Pada tutup radiatordikenal dua macam katup, ada katup tekan dan juga katup vacuum. Katup tekan bekerja ketika mesin panas, dimana katup ini akan membuka ketika tekanan didalam radiator naik sehingga uap air bisa keluar menuju reservoir tank. Sedangkan katup vakum akan bekerja bila suhu mesin sudah kembali dingin, didalam radiator akan terjadi kevakuman dan katup ini akan membuka dan menghisap air yang ada pada reservoir tank.
4.         Pompa air : Fungsi dari pompa air atau water pump pada sistem pendingin adalah untuk mernsirkulasikan air pendingin ke seluruh sistem pendingin. Pompa air ini biasanya juga digerakkan oleh v belt bersama-sama dengan kipas pendingin.
5.         Thermostat : Fungsi dari thermostat pada sistem pendingin adalah untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerja dengan cara menahan zat pendingin agar tidak bersirkulasi (ke radiator). Dan juga berfungsi untuk membuka saluran pada saat mesin panas (air bersirkulasi ke radiator).
6.         Reservoir tank : Gunanya adalah untuk menampung sementara uap air pada saat mesin panas atau sebagai tangki cadangan.
7.         V-belt : Berfungsi untuk menggerakkan kipas pendingin (kipas radiator) dan juga pompa air.
8.         Water jacket : Merupakan saluran-saluran air pendingin di dalam mesin sebagai jalan air dalam mendinginkan mesin.

F.       Alat dan Bahan Pemeliharaan
Alat dan bahan yang digunakan untuk membongkar radiator mobil adalah sebagai berikut :
1.         Alat-alat untuk membongkar
a)        Kunci Pas/Ring
b)        Obeng (-) (+)
c)        Lap                 
d)       Sikat baja
e)        Solder
f)         Radiator Cup Tester
g)        Kompor
h)        Termometer
2.         Bahan
a)        Cairan pembersih
b)        Air bersih

G.      Langkah-Langkah Pemeliharaan Sistem Pendingin
Langkah-langkah pemeliharaan/servis  system pendingin mobil adalah sebagai berikut :
1.         Siapkan SST (Special Service Tools) untuk memeriksa kebocoran sistem pendinginan air yang umumnya sering disebut Universal Radiator Pressure Cooling System Leak Tester.
2.         Periksa Kapasitas air pendingin pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus berada diantara garis low dan full dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis full
3.         Lepas tutup radiator. Lapisi tutup radiator dengan lap basah demi keselamatan dan kemudahan bekerja. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
4.         Periksa tutup radiator dengan cara  pasang tutup radiator pada radiator cap tester(alat uji tutup radiator). Kemudian lakukan pemompaan dan ukurlah tekanan pembukaan katup vakum. Tekanan pembukaan standar :0,75 – 1,05 kg/cm2. DanTekanan pembukaan minimum : 0,6 kg/cm2 .
5.         Periksa kebocoran pada radiator dengan cara Isilah radiator dengan media pendingin, kemudian pasanglah radiator cap tester pada lubang pengisian radiator. Kemudianpompalah radiator cap tester sampai tekanan 1,2 kg/cm2, dan periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila tekanan turun berarti ada kebocoran pada radiator atau pada komponen radiator. Oleh karena itu perlu diperiksa kebocoran pada, radiator, dan pompa air. Apabila tidak ditemukan kebocoran maka radiator dalam keadaan normal.
6.         Periksa pipa-pipa dan bagian yang disolder pada tangki atas dan bawah dari kemungkinan bocor, kalau perlu diperbaiki atau diganti.
7.         Periksa sirip dan inti radiator dan perbaiki sirip yang menghambat saluran air dengan menggunakan obeng pipih.
8.         Perhatikan saluran aliran air pendingin, terutama pada sambungan-sambungan antara radiator dengan radiator hose, antara pompa dengan radiator hose dan beberapa bagian saluran air pendingin.
9.         Jika ditemukan kebocoran pada radiator hose maka perlu dilakukan penggantian, dan atau jika kebocoran terjadi pada sekitar sambungan maka perlu dikencangkan klem-klem penguncinya.
10.     Periksa termostat, lepas saluran air keluar (selang karet atas). Kemudian lepas tutup rumah termostat, menggunakan kunci ring kemudian keluarkan termostat dari tempatnya.
11.     Ikat termostat dengan benang, kemudian celupkan termostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup menggunakan termometer. Temperatur pembukaan katup : 80° - 90° C. Jika tempera-tur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, termostat perlu diganti.

H.      Penggantian air radiator mobil kijang kapsul
1.         Bahan
a.         Coolant ( air radiator )
2.         Peralatan
a.         Tang
b.        Lap
3.         Langkah pembongkaran
a.         Buka cap mesin
b.        Buka tutup air radiator bagian atas dengan menggunakan lap
c.         Buka tutup pembuangan air radiator dengan menggunakan tang
d.        Tunggu sampai airnya habis
4.         Langkah pemasangan dan penggantian air radiator
a.         Pasang kembali tutup pembuangan air radiator
b.        Masukan air coolant ke radiator sampai penuh
c.         Isi juga tangki cadangan air radiator sampai tanda full
d.        Lalu tutup kembali tutup radiator
e.         Jangan lupa tutup kembali cap mesin





BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dengan berakhirnya kegiatan praktek kerja Industri (Prakerin), maka penulis dapat menyimpulkan antara lain :
Sistem pendingin (cooling system) pada mobil berfungsi untuk mendinginkan mesin, mencegah panas yang berlebihan (over heating), dan juga menjaga agar mesin pada temperatur kerja.
Umumnya sistem pendinginan pada mobil menggunakan sistem pendingin air, yang mana air merupakan komponen yang akan menyerap panas dari mesin kemudian air tersebut akan didinginkan di radiator. Selain menggunakan air, peninginan mesin juga dibantu dengan kipas yang menghembuskan udara ke arah mesin dan hembusan angin ketika mobil berjalan.

B.       Saran
Dalam Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) siswa di tuntut untuk mampumenerapkan dan mengembangkan Pengetahuan dan keahlian yang didapat di sekolah ke dalam dunia kerja. Maka dari itu, diperlukan dukungan dan perhatian dari berbagai pihak, baik dari puhak sekolah maupun pihak industri .
Dengan berakhirnya kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang telah kami laksanakan, maka kami memberanikan diri mengajukan saran – saran kepada pihak sekolah maupun pihak industri sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan bersama.
Saran untuk sekolah :
a.         Sekolah harus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan siswa baik teori umum maupun praktek di tiap jurusan,
b.         Adanya kerjasama antara guru dengan murid
c.         Penambahan bahan praktek baru yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Saran untuk industri :
a.         Meningkatkan  salinan komunikasi antara siswa praktek kerja industi dan mekanik
b.         Kerjasama antara pembingbing dengan siswa praktek kerja industri senan tiasa harus di perhatikan
c.         Kelengkapan alat masing-masing mekanik perlu di tambah untuk meningkatkan kemudahan dalam memperbaiki kendaraan dan siswa yang sedang praktek kerja industri juga bias mempelajarinya.
























DAFTAR PUSTAKA

http://www.bisaotomotif.com/2015/11/sistem-pendingin-cooling-system-pada-mobil.html
http://bloggueterbaru2015.blogspot.co.id/2015/04/laporan-prakerin-sistem-pendingin.html




















LAMPIRAN










Description: C:\Users\Ejong Comp\Documents\2016-05-07 11.36.59.jpg
Description: C:\Users\Ejong Comp\Documents\20160420_124329.jpg
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PADA BENGKEL ........................................
Jl. ..............................................
SISTEM PENDINGIN
Laporan Praktik Kerja Industri  disusun sebagai syarat mengikuti
Ujian Nasional Tahun 2016 / 2017

Description: D:\Logo\smk tge.jpeg

Oleh :
Nama                          : xxxxxxxxx
NIS                             : 
Kelas                           : XII TKR 1
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan (TKR)



DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 
Jl. ............................................................
CIANJUR
2016

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH




Pembimbing Sekolah





xxxxxxxxxxxxxxx
NIP: 19800214 200902 1001

Penulis





Bayu
NIS. 






Mengetahui,




Kepala Sekolah






xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP. 


Ketua Kompetensi Keahlian






xxxxxxxxxxxxxxxx
NUPTK. 









KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktik kerja industri.
Laporan prakerin ini tiada lain sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan salah satu syarat kelulusan di SMK Negeri 1 Tanggeung pada kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Penyusun telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.        Terima kasih kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
2.        Kedua orangtua yang telah memberikan moral dan materi beserta do’a untuk menyelesaikan pelaksanaan kegiatan prakerin.
3.        Ibu Ir. Hj. ....................... selaku kepala SMK Negeri 1 ...........................
4.        Bapak ........................, selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
5.        Bapak ....................., S.Pd, selaku Pembimbing Sekolah
6.        Bapak .................................., selaku Pimpinan di Bengkel .............................
7.        Seluruh staf dan karyawan .........................., yang telah banyak membantu dalam kegiatan prakerin.
8.        Rekan-rekan siswa yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik isi maupun cara penyusunannya. Maka dari itu penyusun mengharapkan masukan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi semua pihak yang membaca laporan ini.

Cianjur, Juni 2016
Penyusun

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR..........................................................................................   i
DAFTAR ISI........................................................................................................   ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................   iii
BAB I PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG..............................................................................   1
B.       TUJUAN PRAKERIN.............................................................................   1
C.       TUJUAN PENULISAN LAPORAN.......................................................   2
BAB II PEMBAHASAN
A.    TEORI.......................................................................................................   3
B.     JENIS –JENIS SISTEM PENDINGIN...................................................   4
C.     FUNGSI SISTEM PENDINGIN.............................................................  4
D.    CARA KERJA SISTEM PENDINGIN..................................................  5
E.     KOMPONEN - KOMPONEN SISTEM PENDINGIN  ........................  6
F.      ALAT DAN BAHAN PEMELIHARAAN.............................................  8
G.    LANGKAH – LANGKAH PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN     8
H.    PENGGANTIAN AIR RADIATOR MOBIL TOYOTA KIJANG EXTRA           10
BAB III PENUTUP
A.       KESIMPULAN’.......................................................................................  11
B.       SARAN.....................................................................................................  11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................  13
LAMPIRAN.........................................................................................................  14






DAFTAR GAMBAR

2.1  Gambar Sirkulasi air pada saat mesin Dingin................................................. 5
2.2   Gambar Sirkulasi air pada saat mesin panas.................................................. 6
2.3  Gambar Sistem Pendingin (Cooling System) Pada Mobil............................. 6