BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan
praktik yang dilakukan didunia usaha/industri, merupakan suatu kegiatan yang
wajib diikuti oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Kegiatan ini sebagai wacana untuk lebih memantapkan
hasil belajar, sekaligus memberikan kesempatan pada siswa untuk mendalami dan
menghayati kemampuan hasil belajar pada situasi dan kondisi dunia kerja yang
sesungguhnya.
Disamping itu laporan ini dibuat untuk menjelaskan
tentang system pendingin. Dan system pendingin dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Si pengarang
membatasi masalah hanya membahas pergantian air radiator atau air coolend.
B.
Tujuan Prakerin
Prakerin bertujuan untuk mempersiapkan tenaga ahli
yang siap kerja dan terampil apabila sudah terjun ke dunia usaha atau bisnis.
Adapun tujuan
prakerin adalah sebagai berikut :
1.
Untuk
memperkenalkan siswa pada dunia usaha
2.
Meningkatkan dan
memantapkan keterampilan yang mana akan membentuk siswa/siswi sebagai bekal
untuk memasuki lapangan kerja atau usaha yang sesuai dengan program yang
dipilih.
3.
Menumbuh
kembangkan dan memanfaatkan sikap proporsinya yang sesuai dengan bidangnya.
4.
Memperluas
wawasan dan pandangan siswa terhadap berbagai jenis pekerjaan pada tempat
dimana siswa melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin).
C.
Tujuan Penyusunan Laporan
Tujuan
penyusunan laporan antara lain :
1.
Mendorong siswa
agar mampu mengembangkan atau mengemukakan pikiran atau pendapatya serta
menuangkan dalam bentuk tulisan yang sistematis.
2.
Sebagai bahan
bukti bahwa penulis bertanggung jawab atas tugas yang diberikan sekolah dan
perusahaan kepada penulis.
3.
Sebagai salah
satu bukti bahwa penulis telah melakukan Praktik Kerja Industri dengan baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Teori
Mobil
dan motor termasuk golongan motor bakar, yang mana pasti menghasilkan panas
dari proses pembakarannya. Disamping menghasilkan panas, komponen yang bergerak
umumnya juga akan menimbulkan panas. Nah, bila panas ini berlebihan maka akan
sangat merugikan, bisa menyebabkan kerusakan yang serius. Kita tahu bahwa
sebagian besar mesin mobil terbuat dari bahan dasar besi/alumunium, dan dengan
bahan dasar ini membuatnya dapat memuai. Pemuaian ini juga tidak baik, misal
saja dapat membuat kepala silinder karena melengkung yang disebabkan oleh
pemuaian yang diakibatkan oleh panas berlebihan. Jadi mesin pada mobil dan
motor sangat perlu untuk didinginkan.
Pada
motor bakar tidak semua hasil pembakaran dirubah menjadi tenaga yang berguna
dalam menggerakkan mobil. Hanya sebagian saja yang digunakan, prosentasenya
sekitar 23 - 28 persen saja yang dirubah menjadi tenaga untuk menggerakkan
mobil.
Hampir
semua benda di dunia ini apabila terkena panas akan terjadi pemuaian, dan
sebagiannya lagi akan hancur atau meleleh. Pada umumnya komponen mesin mobil
bahan dasarnya kebanyakan dari bahan alumunium/besi yang memiliki tingkat
pemuaian yang tinggi, bila panasnya berlebihan pemuainnya pun juga berlebihan
yang dapat membuat gesekan yang berlebihan dan kerusakan yang lebih cepat.
Selain itu juga, banyak kasus telah terjadi yaitu kepala silinder
melengkung karena mesin mengalami over heating, yang salah satunya bisa
disebaban oleh sistem pendingin yang tidak bekerja dengan baik.
Ingat
bahwa terlalu dingin atau terlalu panas itu tidak baik, yang baik adalah pada
temperatur kerja yaitu sekitar 80 - 93 derajat celcius.
B.
Jenis-jenis
Sistem Pendingin
1.
Pendinginan
Udara (Pendinginan Langsung)
Pendinginan
udara digunakan jika panas dari mesin yang bekerja /berputar dilewatkan pada
sirip, rusuk, atau fins ke udara luar. Dasar penggunaan sistem
pendinginan ini tergantung pada hal–hal berikut :
a)
Perbedaan
temperatur antara panas mesin dengan udara sekitar
b)
Luas
permukaan dimana panas dikeluarkan/ disemburkan.
c)
Tingkat
aliran udara pada permukaan yang dikenai.
2.
Pendinginan Air (Pendinginan Tidak Langsung)
Dalam sistem
pendinginan mesin dengan air, panas dilewatkan/ ditransfer ke air di sekitar
ruang bakar dan silinder.
Air yang panas
kemudian beredar menuju radiator. Air diteruskan melalui pipa radiator,
panasnya ditransfer ke sirip radiator dimana panas tersebut disemburkanke
udara. Air kemudian kembali ke mesin.
Beberapa faktor yang
menentukan tingkat pendinginan adalah sebagai berikut :
a)
Perbedaan antara temperatur dan udara.
b)
Perbandingan aliran air.
c)
Luas permukaan kisi-kisi radiator.
d)
Perbandingan aliran udara.
C.
Fungsi
sistem pendingin
Sistem
pendingin (cooling system) pada mobil berfungsi untuk mendinginkan mesin,
mencegah panas yang berlebihan (over heating), dan juga menjaga agar mesin pada
temperatur kerja.
Umumnya
sistem pendinginan pada mobil menggunakan sistem pendingin air, yang mana air
merupakan komponen yang akan menyerap panas dari mesin kemudian air tersebut
akan didinginkan di radiator. Selain menggunakan air, peninginan mesin juga
dibantu dengan kipas yang menghembuskan udara ke arah mesin dan hembusan angin
ketika mobil berjalan.
D.
Cara
Kerja Sistem Pendingin Mobil
Pada saat mesin dingin:
Tekanan pada sistem pendingin
dipompa oleh pompa air dan bersirkulasi dari water pump ke water jacket ke by
pass hose kembali lagi ke water pump, karena pada saat ini mesin masih dingin
dan air pun masih dingin menyebapkan katup thermostat masih tertutup, Pada saat
mesin masih dingin, air tidak bersirkulasi melalui radiator, hal ini bertujuan
agar air pendingin dan mesin cepat mencapai suhu kerja maximal, mengingat bahwa
performa mesin juga akan maximal ketika mesin itu pada suhu kerjanya, bukan
terlalu dingin dan juga terlalu panas. Untuk sirkulasi airnya dapat anda lihat
pada gambar dibawah ini
Pada
saat mesin panas (Mencapai suhu Kerja)
Setelah mesin menjadi panas, kira-kira pada temperatur 85°C thermostat mulai terbuka dan katup bypass
tertutup dalam bypass sirkuit, sehingga aliran air pendingin mengalir dari
radiator ke lower hose, ke water pump, ke water jacket, ke upper hose dan
kembali ke radiator untuk didinginkan dengan kipas
dan udara yang dihasilkan dari gerakan maju kendaraan itu sendiri. Aliran air
pada sistem pendingin dengan kondisi mesin dalam keadaan panas dapat dilihat
pada gambar 17 berikut.
E. Komponen-komponen
sistem pendingin
Pada sistem pendingin mobil terdiri dari berbagai macam
komponen yaitu :
1.
Radiator : Fungsi radiator pada sistem
pendingin adalah untuk mendinginkan cairan pendingin setelah menyerap panas
dari mesin dengan cara membuangnya melalui sirip-sirip pendingin. Radiator
sebagian besarnya terdiri dari upper tank, inti radiator dan lower tank.
2.
Kipas
radiator :
Fungsi dari kipas radiator adalah untuk menghembuskan udara ke arah mesin,
sehingga terjadi pendinginan. Banyak yang menganggap bahwa, kipas radiator ini
menghembusnya ke arah radiator, tetapi yang sebenarnya adalah menghembuskan ke
arah mesin dan menghisap udara dari radiator. Apa yang terjadi bila kipas
menghembuskan ke arah radiator? Kita tahu bahwa udara akan berhembus ke arah
radiator dari depan ketika mobil berjalan, kalau ditambah hembusan angin dari
belakang (kipas) tentu angin akan bertubrukan..
3.
Tutup
radiator :
Fungsi dari tutup radiator atau radiator cup adalah untuk menaikkan titik didih
air dan menjaganya agar tidak mendidih pada suhu 100 derajat celcius. Pada
tutup radiatordikenal dua macam katup, ada katup tekan dan juga katup vacuum.
Katup tekan bekerja ketika mesin panas, dimana katup ini akan membuka ketika
tekanan didalam radiator naik sehingga uap air bisa keluar menuju reservoir
tank. Sedangkan katup vakum akan bekerja bila suhu mesin sudah kembali dingin,
didalam radiator akan terjadi kevakuman dan katup ini akan membuka dan
menghisap air yang ada pada reservoir tank.
4.
Pompa
air : Fungsi dari pompa air atau
water pump pada sistem pendingin adalah untuk mernsirkulasikan air pendingin ke
seluruh sistem pendingin. Pompa air ini biasanya juga digerakkan oleh v belt
bersama-sama dengan kipas pendingin.
5.
Thermostat : Fungsi dari thermostat pada sistem
pendingin adalah untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerja dengan cara
menahan zat pendingin agar tidak bersirkulasi (ke radiator). Dan juga berfungsi
untuk membuka saluran pada saat mesin panas (air bersirkulasi ke
radiator).
6.
Reservoir
tank : Gunanya adalah untuk
menampung sementara uap air pada saat mesin panas atau sebagai tangki cadangan.
7.
V-belt : Berfungsi untuk menggerakkan
kipas pendingin (kipas radiator) dan juga pompa air.
8.
Water
jacket :
Merupakan saluran-saluran air pendingin di dalam mesin sebagai jalan air dalam
mendinginkan mesin.
F. Alat dan Bahan Pemeliharaan
Alat dan bahan yang digunakan untuk membongkar radiator
mobil adalah sebagai berikut :
1.
Alat-alat
untuk membongkar
a)
Kunci
Pas/Ring
b)
Obeng
(-) (+)
c)
Lap
d)
Sikat
baja
e)
Solder
f)
Radiator
Cup Tester
g)
Kompor
h)
Termometer
2.
Bahan
a)
Cairan
pembersih
b)
Air
bersih
G. Langkah-Langkah Pemeliharaan Sistem
Pendingin
Langkah-langkah pemeliharaan/servis system pendingin
mobil adalah sebagai berikut :
1.
Siapkan SST (Special Service Tools)
untuk memeriksa kebocoran sistem pendinginan air yang umumnya sering
disebut Universal Radiator Pressure Cooling System Leak Tester.
2.
Periksa Kapasitas air pendingin pada
tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus berada
diantara garis low dan full dalam keadaan
mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan
tambahkan media pendingin sampai garis full
3.
Lepas
tutup radiator. Lapisi tutup radiator dengan lap basah demi keselamatan
dan kemudahan bekerja. Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam
keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan
uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
4.
Periksa tutup radiator dengan cara pasang
tutup radiator pada radiator cap tester(alat uji tutup
radiator). Kemudian lakukan pemompaan dan ukurlah tekanan
pembukaan katup vakum. Tekanan pembukaan standar :0,75 – 1,05 kg/cm2. DanTekanan pembukaan minimum : 0,6 kg/cm2 .
5.
Periksa kebocoran pada radiator dengan
cara Isilah radiator dengan media pendingin, kemudian pasanglah radiator cap
tester pada lubang pengisian radiator. Kemudianpompalah radiator
cap tester sampai tekanan 1,2 kg/cm2, dan periksa bahwa
tekanan tidak turun. Apabila tekanan turun berarti ada kebocoran pada radiator
atau pada komponen radiator. Oleh karena itu perlu diperiksa kebocoran pada,
radiator, dan pompa air. Apabila tidak ditemukan kebocoran maka radiator dalam
keadaan normal.
6.
Periksa
pipa-pipa dan bagian yang disolder pada tangki atas dan bawah dari kemungkinan
bocor, kalau perlu diperbaiki atau diganti.
7.
Periksa
sirip dan inti radiator dan perbaiki sirip yang menghambat saluran air dengan
menggunakan obeng pipih.
8.
Perhatikan saluran aliran air pendingin, terutama pada
sambungan-sambungan antara radiator dengan radiator hose, antara
pompa dengan radiator hose dan beberapa bagian saluran air pendingin.
9.
Jika ditemukan kebocoran pada radiator hose maka
perlu dilakukan penggantian, dan atau jika kebocoran terjadi pada sekitar
sambungan maka perlu dikencangkan klem-klem penguncinya.
10.
Periksa termostat, lepas saluran air
keluar (selang karet atas). Kemudian lepas tutup
rumah termostat, menggunakan kunci ring kemudian keluarkan termostat dari
tempatnya.
11.
Ikat termostat dengan benang, kemudian
celupkan termostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian
periksa temperatur pembukaan katup menggunakan termometer. Temperatur pembukaan
katup : 80° - 90° C. Jika tempera-tur pembukaan katup tidak sesuai dengan
spesifikasi, termostat perlu diganti.
H.
Penggantian
air radiator mobil kijang kapsul
1.
Bahan
a.
Coolant ( air radiator )
2.
Peralatan
a.
Tang
b.
Lap
3.
Langkah pembongkaran
a.
Buka cap mesin
b.
Buka tutup air radiator bagian atas
dengan menggunakan lap
c.
Buka tutup pembuangan air radiator
dengan menggunakan tang
d.
Tunggu sampai airnya habis
4.
Langkah pemasangan dan penggantian air
radiator
a.
Pasang kembali tutup pembuangan air
radiator
b.
Masukan air coolant ke radiator sampai
penuh
c.
Isi juga tangki cadangan air radiator sampai
tanda full
d.
Lalu tutup kembali tutup radiator
e.
Jangan lupa tutup kembali cap mesin
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan
berakhirnya kegiatan praktek kerja Industri (Prakerin), maka penulis dapat
menyimpulkan antara lain :
Sistem
pendingin (cooling system) pada mobil berfungsi untuk mendinginkan mesin,
mencegah panas yang berlebihan (over heating), dan juga menjaga agar mesin pada
temperatur kerja.
Umumnya
sistem pendinginan pada mobil menggunakan sistem pendingin air, yang mana air
merupakan komponen yang akan menyerap panas dari mesin kemudian air tersebut
akan didinginkan di radiator. Selain menggunakan air, peninginan mesin juga
dibantu dengan kipas yang menghembuskan udara ke arah mesin dan hembusan angin
ketika mobil berjalan.
B.
Saran
Dalam
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) siswa di tuntut untuk mampumenerapkan dan
mengembangkan Pengetahuan dan keahlian yang didapat di sekolah ke dalam dunia
kerja. Maka dari itu, diperlukan dukungan dan perhatian dari berbagai pihak,
baik dari puhak sekolah maupun pihak industri .
Dengan
berakhirnya kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang telah kami
laksanakan, maka kami memberanikan diri mengajukan saran – saran kepada pihak
sekolah maupun pihak industri sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan
bersama.
Saran untuk sekolah :
a.
Sekolah harus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan
siswa baik teori umum maupun praktek di tiap jurusan,
b.
Adanya kerjasama antara guru dengan murid
c.
Penambahan bahan praktek baru yang sesuai dengan
perkembangan teknologi saat ini.
Saran
untuk industri :
a.
Meningkatkan
salinan komunikasi antara siswa praktek kerja industi dan mekanik
b.
Kerjasama antara pembingbing dengan siswa praktek
kerja industri senan tiasa harus di perhatikan
c.
Kelengkapan alat masing-masing mekanik perlu di
tambah untuk meningkatkan kemudahan dalam memperbaiki kendaraan dan siswa yang
sedang praktek kerja industri juga bias mempelajarinya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.bisaotomotif.com/2015/11/sistem-pendingin-cooling-system-pada-mobil.html
http://bloggueterbaru2015.blogspot.co.id/2015/04/laporan-prakerin-sistem-pendingin.html
LAMPIRAN
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PADA BENGKEL ........................................
Jl. ..............................................
“SISTEM PENDINGIN”
Laporan Praktik Kerja Industri disusun sebagai syarat mengikuti
Ujian Nasional Tahun 2016 / 2017
Oleh :
Nama : xxxxxxxxx
NIS :
Kelas : XII TKR 1
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN CIANJUR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
Jl. ............................................................
CIANJUR
2016
LEMBAR
PENGESAHAN SEKOLAH
Pembimbing Sekolah
xxxxxxxxxxxxxxx
NIP: 19800214 200902 1001
|
|
Penulis
Bayu
NIS.
|
|
Mengetahui,
|
|
Kepala Sekolah
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIP.
|
|
Ketua Kompetensi Keahlian
xxxxxxxxxxxxxxxx
NUPTK.
|
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja industri.
Laporan
prakerin ini tiada lain sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian
Nasional dan salah satu syarat kelulusan di SMK Negeri 1 Tanggeung pada
kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Penyusun telah banyak
menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini
penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.
Terima kasih
kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
2.
Kedua orangtua yang
telah memberikan moral dan materi beserta do’a untuk menyelesaikan pelaksanaan
kegiatan prakerin.
3.
Ibu Ir. Hj. ....................... selaku
kepala SMK Negeri 1 ...........................
4.
Bapak ........................, selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
5.
Bapak ....................., S.Pd,
selaku Pembimbing Sekolah
6.
Bapak ..................................,
selaku Pimpinan di Bengkel .............................
7.
Seluruh staf dan
karyawan .........................., yang telah banyak membantu dalam kegiatan
prakerin.
8.
Rekan-rekan
siswa yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri.
Penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
isi maupun cara penyusunannya. Maka dari itu penyusun mengharapkan masukan
kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga
laporan ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi semua pihak
yang membaca laporan ini.
Cianjur, Juni 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................. 1
B. TUJUAN PRAKERIN............................................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN....................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. TEORI....................................................................................................... 3
B. JENIS –JENIS SISTEM PENDINGIN................................................... 4
C.
FUNGSI SISTEM PENDINGIN.............................................................
4
D.
CARA KERJA
SISTEM PENDINGIN..................................................
5
E.
KOMPONEN -
KOMPONEN SISTEM PENDINGIN ........................ 6
F.
ALAT DAN BAHAN PEMELIHARAAN.............................................
8
G. LANGKAH
– LANGKAH PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN 8
H. PENGGANTIAN
AIR RADIATOR MOBIL TOYOTA KIJANG EXTRA
10
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN’.......................................................................................
11
B. SARAN.....................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
13
LAMPIRAN.........................................................................................................
14
DAFTAR
GAMBAR
2.1
Gambar
Sirkulasi air pada saat mesin Dingin.................................................
5
2.2
Gambar Sirkulasi air pada saat mesin panas..................................................
6
2.3
Gambar
Sistem Pendingin (Cooling System) Pada Mobil.............................
6